MEMAHAMICARA KERJA TUHAN YANG MISTERIUS. Kemuliaan manusia menyelidiki sesuatu, kemuliaan Tuhan menyembunyikan sesuatu. Manusia terkenal karena membuka rahasia kehidupan, Tuhan terkenal karena kemisteriusannya. Cara kerjaNya memang tidak dapat di duga, tetapi ada beberapa hal yang saya ketahui.
Lori Official Writer 2317 1 Tesalonika 5 16-18 Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 62; Markus 6; Bilangan 7-8 “Apa sih kehendak Tuhan buat hidupku?” Berapa sering kamu merenungkan pertanyaan ini? Berapa banyak kamu mempelajarinya? Berapa banyak buku sumber yang kamu baca soal hal itu? Kamu gak perlu mencarinya kemana-mana karena kitab Tesalonika sudah menyampaikannya dengan jelas. Bahkan sesuatu yang sangat penting dan berguna bagi kita tertulis di surat pertama Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika itu. Kata Paulus, “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Mungkin kamu akan berkata, “Ya memang di sana ditulis begitu dan terdengar baik dan cukup puitis. Tapi apakah maknanya cukup dalam? Apa gak seharusnya ada lebih banyak lagi pesan tentang itu? Apakah pesan itu bersifat praktis?” Jika kamu masih belum puas dengan jawaban di Tesalonika, mari beranjak ke Perjanjian Lama. Di Mikha 6 8 dituliskan, “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” Ya, pesan ini masih cukup sederhana dan menunjukkan kalau kehendak Tuhan itu bukan sesuatu yang misterius yang harus dipecahkan sebelum kita tahu lewat tindakan dan keputusan kita. Bagaimana cara kita bertindak dan memutuskan atau bagaimana Tuhan mau kita bertindak atau memutuskan sesuatu. Lalu kenapa kita masih belum puas dengan jawaban sederhana yang kita dapat dari Alkitab? Aku pikir hal yang sangat sederhana, justru adalah sesuatu yang sulit untuk kita lakukan. Kita bisa menghabiskan banyak waktu untuk membahas seluk beluk kenapa kehendak Tuhan itu mudah atau sulit dan dimana lagi kita bisa menemukan potongan pesan yang sama. Seorang perempuan dari kelas persekutuan Alkitabku suka bertanya selama pelajaran, “Apa itu? Apa ini?” Mari menjawab rasa penasaranmu. Bayangkan, kamu dikirim ke perjalanan missionaris karena kamu mendengarnya secara langsung dari Tuhan. Banyak orang-orang yang rindu melakukannya. Lalu kamu menjadi pemimpin di grup misi itu, membawa mereka melalui sebuah kota dan bertemu dengan seorang paranormal yang mengejekmu. Setelah beberapa waktu, dengan memanggil nama Yesus kamu mengusir roh jahat di dalam diri paranormal itu. Lalu berhasil. Kalian menang. Tapi sayang, kalian tidak mendapatkan pujian. Karena orang-orang yang mendapat penghasilan dari tenaga paranormal itu mulai tidak senang. Mereka lalu membawa kalian kehadapan hukum. Lalu kalian dipukuli dan dijebloskan ke dalam penjara. Lalu kita akan berkata, “Tuhan, ini bukan kehendakMu kan? Engkau telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami akan melakukan misi ini dan kami bahkan melakukan mujizat untuk Engkau! Sekarang kami terluka dan dipenjara. Aku bahkan tidak tahu cara untuk pulang, apalagi melakukan kehendakMu dari sini. Aku butuh telepon, aku butuh pengacara dan aku mau Engkau mengungkapkan kehendakMu yang sebenarnya sekarang. Dan tak ada lagi ketidaknyamanan saat melakukan apa yang Engkau mau kami lakukan!” Keadaan ini membuat perjalanan missionarismu terhenti. Tapi tidak demikian dengan Rasul Paulus. Seperti tercatat dalam Kisah Para Rasul 16 16-40, di tengah penderitaan yang dialaminya selama pelayanan Paulus justru senantiasa bersukacita. Dengan kondisi tubuh yang berlumuran darah dan kaki yang diikat, Paulus bernyanyi. Dia menyanyikan himne pujian. Dia juga bertekun dalam doa tanpa henti dan di ayat 25, di sana kita bisa baca kalau Paulus dan Silas berdoa. Mereka melakukan hal sederhana yang Tuhan kehendaki. Sehingga Tuhan digerakkan untuk menyatakan mujizat-Nya. Gempa bumi pun menimpa penjara itu, memutuskan rantai pengikat Paulus dan Silas. Sementara tahanan lain masih tetap di tempat mereka. Seorang penjaga penjara sudah hampir bunuh diri dengan menghunus pedangnya, tetapi dia diselamatkan dan menerima Yesus saat itu juga. Paulus dan Silas menunjukkan kerendahan hati, ucapan syukur dan sukacita mereka adalah kekuatan yang membebaskan. Tuhan sendiri melakukan cara-cara yang tak terduga untuk mencapai kehendak-Nya. Jadi, sama seperti Paulus dan Silas, kehendak Tuhan atas hidup kita sudah ditentukan. Tugas kita adalah berjalan dengan rendah hati, bersyukur, bersukacita dalam segala keadaan dan bertekun dalam doa. Kehendak Tuhan atas hidup kita memang sederhana. Tapi pada praktiknya, kita akan menghadapi hal-hal sulit saat melakukannya. Jadi, mari belajar dari Paulus. Hak cipta Shawn McEvoy, disadur dari Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Jika kamu rindu supaya orang lain juga diberkati sepertimu, mari dukung kami untuk terus menjangkau melalui konten-konten yang kami sediakan lewat pelayanan media kami. Kamu bisa menjadi mitra dengan berdonasi 50 ribu setiap bulannya bersama kami. Kabar baiknya, bagi kamu yang berdonasi sebesar 250 ribu setiap bulannya akan mendapatkan bonus satu buah kaos Polo. Jadi, buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk DAFTAR DI SINI.
Kecewamembuat kita belajar. Setiap rasa kecewa yang datang, Tuhan ingin mengingatkan kita untuk belajar mengambil hikmahnya. Di balik rasa kecewa yang hadir yakinlah bahwa, akan ada rasa berharga di kemudian dari sebuah usaha yang telah dilakukan. Siapa yang tahu jika Allah sedang mempertimbangkan kita, dengan sesuatu yang lebih baik di depan
Untuk menjadi alat di dalam tangan Allah merupakan hak istimewa yang besar serta tanggung jawab kudus. Di mana pun kita tinggal, apa pun keadaan kita, tidak menjadi soal status pernikahan atau usia kita, Tuhan membutuhkan kita masing-masing untuk memenuhi bagian kita dalam membangun kerajaan-Nya di masa kelegaan terakhir ini. Adalah kesaksian saya bahwa kita dapat mengetahui apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan—serta menerima “berkat-berkat yang telah dicurahkan ke atas kita, agar kita dapat menjadi alat dalam tangan Allah untuk menyelesaikan pekerjaan besar ini.”1 Keinginan saya malam ini adalah untuk membagikan bagian dari perjalanan saya yang sangat pribadi dalam memahami bagaimana kita dapat menjadi alat seperti itu. Saya mulai dimana perjalanan saya berakhir—dalam kebenaran agung yang diajarkan oleh Penatua Neal A. Maxwell “Menundukkan kehendak kita sesungguhnya merupakan satu-satunya hal yang pribadi dan unik yang harus kita letakkan di atas altar Allah. Semua hal lain yang kita berikan,’ … sesungguhnya adalah apa yang telah Dia berikan atau pinjamkan kepada kita. Namun, sewaktu Anda dan saya akhirnya menundukkan diri, dengan membiarkan keinginan pribadi kita ditelan oleh kehendak Allah, maka kita benar-benar memberikan sesuatu kepada-Nya! Itu adalah satu-satunya harta milik yang dapat kita berikan yang benar-benar adalah milik kita!”2 Saya memberikan kesaksian, para sister yang terkasih, bahwa agar benar-benar dapat menjadi alat di dalam tangan Allah, agar dapat menerima sepenuhnya berkat itu yang dicurahkan ke atas kita “dalam masa kehidupan ini” dimana kita “melaksanakan tugas [kita],”3 kita harus, sebagaimana yang Penatua Maxwell tuturkan, “akhirnya menundukkan diri kita”4 kepada Tuhan. Proses pemurnian dalam kehidupan saya yang menuntun pada kesaksian saya akan asas ini dimulai dengan tak terduga ketika di usia pertengahan 30-an, saya menerima berkat bapa bangsa saya. Saya telah berpuasa dan berdoa dalam persiapan, bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan?” Dengan penuh antisipasi yang membahagiakan dan dengan keempat anak kami bersama kami, suami saya dan saya pergi ke rumah bapa bangsa yang telah lanjut usia itu. Berkat yang dia berikan kepada saya menekankan pekerjaan misionaris—berkali-kali. Saya tidak suka mengakuinya, namun saya kecewa dan galau. Pada saat itu dalam kehidupan saya, saya jarang membaca Kitab Mormon halaman demi halaman. Tanpa diragukan, saya tidak dipersiapkan untuk melayani sebagai misionaris. Jadi saya meletakkan berkat bapa bangsa saya dalam laci. Meskipun demikian saya memulai dengan metode pembelajaran tulisan suci setiap hari yang serius selagi saya berfokus pada membesarkan keluarga saya yang sedang tumbuh. Tahun-tahun berlalu, suami saya dan saya memusatkan perhatian pada mempersiapkan anak-anak kami untuk melayani sebagai misionaris. Dengan mengutus putra-putra kami ke berbagai negara, saya dengan jujur percaya bahwa saya telah memenuhi tanggung jawab misionaris saya. Kemudian suami saya dipanggil untuk menjadi presiden misi di suatu negara yang masih kacau dan belum stabil di belahan dunia yang sedang berkembang. Itu sejauh mil km dari rumah serta budaya dan komunikasi yang sangat berbeda dari yang saya ketahui. Namun, pada saat saya menerima panggilan sebagai misionaris penuh-waktu, saya merasa sedikit seperti Alma dan para putra Mosia—bahwa saya dipanggil untuk menjadi “alat dalam tangan Allah untuk menyelesaikan pekerjaan besar ini.”5 Saya juga merasakan sesuatu yang saya tidak yakin mereka merasakannya—ketakutan yang besar! Hari-hari berikutnya saya mengeluarkan berkat bapa bangsa saya serta membacanya sekali lagi dan membacannya lagi, mencari pengertian yang lebih dalam. Bahkan mengetahui bahwa saya sedang menggenapi sebuah janji yang saya terima dari seorang bapa bangsa puluhan tahun yang lalu, tidak mengurangi kekhawatiran saya. Dapatkah saya meninggalkan anak-anak saya yang telah dan yang belum menikah serta ayah dan ibu mertua saya yang telah lanjut usia di rumah? Akankah saya mengetahui hal yang benar untuk dilakukan dan dikatakan? Apa yang akan saya dan suami saya makan? Akankah saya aman di negara yang secara politik tidak stabil dan berbahaya? Saya merasa tidak mampu dalam setiap hal. Dalam pencarian saya akan kedamaian, saya melipatgandakan upaya saya untuk menghadiri bait suci. Saya merenungkan makna dari perjanjian-perjanjian saya dengan cara yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Bagi saya, di saat-saat genting dalam membuat keputusan dalam hidup saya, perjanjian-perjanjian bait suci saya berperan sebagai landasan serta pendorong. Ya, saya takut, namun saya menyadari bahwa saya telah memilih untuk membuat komitmen-komitmen kudus yang bersifat pribadi dan mengikat yang ingin saya patuhi. Pada akhirnya, ini bukan pelayanan orang lain untuk dilakukan. Ini adalah panggilan misi saya, dan saya memutuskan untuk melayani. Ayah Joseph Smith mengucapkan berkat-berkat ini ke atas kepala putranya “Tuhan Allahmu telah memanggil namamu dari surga. Engkau telah dipanggil … bagi pekerjaan besar Tuhan untuk melakukan suatu pekerjaan dalam generasi ini dimana tidak ada orang lain … yang dapat melakukan seperti dirimu, dalam segala hal sesuai dengan kehendak Tuhan.”6 Nabi Joseph dipanggil pada bagiannya yang unik dalam “pekerjaan besar Tuhan,” dan sama dengan rasa kewalahan serta ketidaksiapan yang saya rasakan, saya tahu saya dipanggil pada bagian saya dari pekerjaan itu juga. Wawasan ini sangat bermanfaat dan memberi saya dorongan. Dalam doa-doa tetap saya, saya terus memohon, “Bapa, bagaimana saya dapat melakukan apa yang telah Engkau tugaskan untuk saya lakukan?” Suatu pagi tidak lama sebelum berangkat ke ladang misi kami, dua orang teman membawa sebuah hadiah—buku nyanyian kecil untuk saya bawa. Kemudian, pada hari yang sama, jawaban bagi permohonan saya yang sungguh-sungguh selama berbulan-bulan datang dari buku nyanyian rohani itu. Ketika saya mencari kedamaian di suatu tempat yang sunyi, syair ini muncul dengan jelas dalam benak saya Jangan kecil hati, Janganlah kau takut. Aku Allahmu tetap kan membantu. Menegakkan engkau, sehingga kuat, Ditopang tangan-Ku, ditopang tangan-Ku, Ditopang tangan-Ku yang maha Menyadari dengan cara yang paling pribadi bahwa Tuhan akan bersama saya dan membantu saya hanyalah merupakan permulaan. Saya memiliki lebih banyak hal untuk dipelajari mengenai menjadi alat dalam tangan Allah. Jauh dari rumah di negeri yang asing, suami saya dan saya memulai pelayanan kami, mirip para pionir, dengan iman di setiap langkah. Kami sungguh-sungguh merasa sangat kesepian—dalam menemukan jalan kami di tengah budaya yang tidak kami mengerti—terungkap dalam banyaknya bahasa yang tidak dapat kami katakan. Perasaan dari Sarah Cleveland, salah satu pemimpin Lembaga Pertolongan di Nauvoo pada masa awal, menguraikan perasaan kami, “Kita telah memulai pekerjaan ini dalam nama Tuhan. Mari kita maju dengan berani.”8 Pelajaran pertama saya dalam proses menjadi alat dalam tangan Allah adalah menyelidiki tulisan suci, berpuasa, berdoa, menghadiri bait suci, serta hidup dengan setia pada perjanjian-perjanjian yang telah saya buat di dalam Rumah Tuhan. Pelajaran kedua saya adalah dalam upaya untuk “maju dengan berani,” saya perlu bersandar sepenuhnya kepada Tuhan serta mencari wahyu pribadi dengan sungguh-sungguh. Untuk menerima wahyu itu, saya harus hidup dengan layak untuk memiliki terus-menerus penemanan Roh Kudus. Pelajaran terakhir saya adalah persis seperti yang dijelaskan oleh Penatua Maxwell. Bahkan dalam perincian terkecil pun setiap hari, saya menundukkan kehendak saya pada kehendak Tuhan, karena saya sangat membutuhkan bantuan, bimbingan dan perlindungan-Nya. Ketika saya melakukannya, perlahan-lahan hubungan saya dengan Bapa saya di Surga berubah—dalam cara-cara yang luar biasa—yang terus memberkati saya dan keluarga saya. Perjalanan hidup saya berbeda dengan Anda. Anda masing-masing dapat mengajar saya banyak hal dari pengalaman Anda mengenai menundukkan kehendak Anda pada kehendak Tuhan ketika Anda dengan sungguh-sungguh berusaha mengetahui kehendak-Nya bagi Anda. Kita dapat bersukacita bersama dalam Injil Yesus Kristus yang dipulihkan, dengan penuh syukur menyadari berkat-berkat dari memiliki kesaksian tentang Juruselamat serta Kurban Tebusan-Nya bagi kita masing-masing. Saya mengetahui hal ini—upaya-upaya pribadi kita untuk menjadi alat dalam tangan Allah tidak mudah dan telah menumbuhkan kita secara rohani, memperkaya perjalanan fana kita dalam cara-cara yang paling pribadi dan mulia. Sister terkasih, semoga Tuhan memberkati Anda masing-masing dalam pencarian pribadi Anda untuk mengetahui kehendak-Nya bagi Anda dan untuk menundukkan kehendak Anda pada kehendak-Nya. Saya bersaksi bahwa kehendak pribadi kita “adalah satu-satunya harta milik yang benar-benar adalah milik kita.”9 Dalam nama Yesus Kristus, amin.

Untukbisa melayani seperti yang Tuhan kehendaki, harus melalui suatu proses kehidupan dan sekolah oleh Roh Kudus. Dimulai dari kesadaran dan kesediaan dirinya untuk meresponi panggilan Tuhan dalam hidupnya dan penyerahan hidup sepenuhnya untuk Kristus. Memiliki cara hidup yang baik dan gaya hidup yang berkenan kepada Kristus. Hidup dalam

Oweneverald91 Oweneverald91 December 2019 2 68 Report A Cara belajar yang tuhan kehendaki B Cara belajar yang tuhan tidak kehendaki alyaa682 A Cara belajar yang Tuhan kehendaki 2 votes Thanks 0 sit123 A cara belajar yang dikehendaki 1. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan2. belajar dengan bersungguh sungguhB. cara belajar yg tidak dikehendaki tuhan1. belajar dengan bermain main2. tidak berdoa sebelum belajar 9 votes Thanks 7 Yakobus4:8. Sebagai seorang Kristen, hati selalu tenang dan mendekat kepada Tuhan di hadapan Tuhan, ini adalah cara untuk membangun hubungan normal kita dengan Tuhan. Ketika kita bersedia datang kepada Tuhan dan berdoa dengan hati tulus untuk mendekat kepada Tuhan, Tuhan akan mendengarkan doa-doa kita dan mencerahkan kita sehingga kita dapat

Bagaimanakah cara belajar yang dikehendaki Tuhan dalam hidupmu. Iman seseorang tidak dapat dibangun dengan dibesuk dengan gedung yang mewah kursi yang nyaman piano yang bagus dan segala bentuk fasilitas duniawi melainkan iman seseorang hanya bisa bertumbuh dengan pengajaran firman Tuhan. Cara Berdoa Agar Didengar Oleh Tuhan Menyelesaikan 3 Masalah Adalah Kuncinya Doa Tuhan Masakan Kehendak Tuhan yang bersifat umum ini berlaku untuk setiap orang ada dalam Kitab Suci dan bisa didapatkan dari belajar Kitab Suci dengan menggunakan pikiran yang diterangi Roh Kudus sehingga mengerti Kitab belajar yang tuhan kehendaki. Jika ini yang anda cari mungkin catatan singkat ini dapat menyediakan informasi tata caranya. A cara belajar yang dikehendaki 1. Belajar dengan bersungguh sungguh B. Cara belajar yg tidak dikehendaki tuhan 1. Tentu saja hal pertama yang harus dilakukan yaitu cara berdoa yang benar terlebih dahulu mencari kehendak Tuhan yang tepat di dalam hidup umat Kristen. Tidak berdoa sebelum belajar. Tetapi kebebasan yang sudah kita letakkan di bawah kedaulatan Tuhan Allahlah yang mengakibatkan saya harus memilih cara berbicara berlaku dan berbuat sesuatu sehingga membangun orang lain. Dari perumpamaan di atas kita bisa belajar tentang apa yang Tuhan kehendaki dari doa kita. Dari perumpamaan di atas kita bisa belajar tentang apa yang Tuhan kehendaki dari doa kita. A Dalam mencari kehendak Tuhan yang bersifat umum. Belajar dengan bermain main 2. Jangan sampai salah dalam memilih pasangan hidup. Kedua melalui kesepuluh hukum ini kita belajar bahwa inilah yang harus menjadi cara hidup kita. Ok tanpa berbasa-basi mari kita mulai. Pertama melalui hukum ini kita belajar apa yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan oleh umat-Nya baik terhadap Tuhan diri sendiri maupun sesama. Meski Anda tidak harus pergi ke gereja atau tempat ibadah lain untuk menemukan Tuhan setidaknya Anda bisa menelusuri artikel daring atau berkonsultasi dengan orang-orang yang memiliki. Carabelajar yg dikehendaki tuhan contohnyabelajar dgn cara mencari sendiri dan tidak menyontek. Menyadari bahwa semua yang terjadi tidaklah terlepas dari rancangan tuhan Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai. Tuhan berkata Aku sudah kirimkan dua perahu karet dan satu helikoper untukmu tapi kau menolak pertolongan-Ku 3 hal tentang cara Tuhan menjawab doa kita. Cara belajar yg tidak dihendaki tuhanmenyontekmelihat kunci jawaban. Tujuan seluruh Hukum Taurat diberikan. MVL RENUNGAN Tuhan ingin kita BEKERJA DENGAN PASSION sehingga pekerjaan kita bisa lebih EKSELEN dan lebih PRODUKTIF. Tetaplah membaca sambil berdoa meminta pertolongan Tuhan untuk menjelaskannya pada kita. Firman Tuhan yang berkata. Inilah yang Tuhan kehendaki bagi kita. Kita tidak akan lagi melakukan kerja paksa tetapi kerja sukacita. Cari bentuk penyembahan atau peribadatan yang cocok untuk Anda. Tuliskanlah pemahamanmu tentang belajar berdasarkan Amsal 11-7 2. Temukanlah dampak perkembangan ilmu pengetahuan yang memuliakan Tuhan dan tidak memuliakan Tuhan. Tugas seorang pelayan jemaat yang baik ialah memberikan pengajaran yang benar sebagai makanan rohani supaya orang-orang yang dilayani memiliki hati yang mengasihi Tuhan dalam kebenaran karena dengan cara. Sehingga melalui apa yang kita kerjakan kita bisa menuai mujizat keuangan besar yang sudah Tuhan sediakan. Lakukanlah cara menenangkan hati dan pikiran menurut Alkitab. Sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan 2. Relakan hidup kita untuk dibersihkan oleh Tuhan agar kita dapat menghasilkan buah roh yang Tuhan kehendaki. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari selama masih dapat dikatakan hari ini supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Ketika Tuhan melihat bahwa kita memiliki hati ketulusan berdoa agar dekat dengan Tuhan dia akan memimpin dan membimbing kita dan kita akan memiliki cara penerapan yang akurat dalam menghadapi kesulitan apa pun sehingga kita dapat mempertahankan situasi normal di hadapan Tuhan. Lakukan hal yang kecil namun bermanfaat bagi orang lain secara sukarela bukan untuk mencari perhatian. Tuhan berkata Aku sudah kirimkan dua perahu karet dan satu helikoper untukmu tapi kau menolak pertolongan-Ku 3 hal tentang cara Tuhan menjawab doa kita. Ibrani 313 Rancangan lain yang Tuhan kehendaki untuk hubungan di dalam. Semua orang di hadapan-Ku yang dengan tulus mencari Aku yang memiliki hati yang. Kita mungkin tidak mengerti bacaan tersebut saat membacanya. Karena sebagai umat Kristen tentunya Allah membenci terjadinya perceraian. Jikalau apa yang hendak Saudara lakukan itu mempermalukan Allah dan merusak iman orang lain bagaimanapun juga jangan lakukan itu karena itu pasti bukan kehendak Allah. Namun jika kita sungguh-sungguh meminta kepada Tuhan kita dapat mengerti suatu hari nanti ketika kita teringat akan bacaan tersebut. Mari kita belajar untuk mengetahui melalui suatu masalah bagian mana dari kehidupan kita yang sedang Tuhan bersihkan. Buatlah daftarnya Cara Belajar yang Tuhan Kehendaki Cara Belajar yang Tidak Tuhan Kehendaki 72 Kelas VI SD 3. Masalah demi masalah yang kita hadapi merupakan cara bagi Tuhan untuk membersihkan kehidupan kita. Ada yang terdapat secara explicit jelas dalam Kitab Suci. Di kehidupan sehari-hari Anda dapat memuliakan Tuhan dengan melakukan tindakan-tindakan yang baik untuk sesama dengan cara yang. Pin Oleh Desi Fitriyani Di Motivasi Di 2020 Kata Kata Indah Kutipan Buku Kata Kata Motivasi Firman Tuhan Membimbing Aku Mengatasi Pencobaan Iblis Tuhan Lagu Pujian Firman Tuhan Hidup Sehat Dengan Sholat Yang Benar Belajar Kekuatan Doa Kutipan Doa Bagaimana Membangun Iman Kepada Tuhan Christian Life Christian Iman

CaraBelajar yang Efektif. Siswa yang tidak lulus ujian sering dijuluki "si pemalas" atau "tukang melamun". Jika Anda belum berprestasi di sekolah atau mengalami kesulitan belajar, jangan memvonis diri sendiri "bodoh" atau guru tidak mampu mengajar dengan baik. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa hal yang membuat Anda terkendala saat belajar.
By Dr. John MacArthur. Alkitab adalah buku yang sangat hebat. Di awal abad ke-20 penginjil Billy Sunday menggambarkan Alkitab seperti istana yang sangat megah. Dia menulis Saya masuk melalui serambi bertiang-tiang kitab kejadian dan kemudian berjalan menelusuri gedung kesenian Perjanjian Lama di mana saya melihat lukisan Yusuf, Yakub, Daniel, Musa, Yesaya, Salomo dan Daud digantung di tembok; lalu saya masuk ke ruangan musik Mazmur dan Roh Tuhan yang sedang bermain keyboard masuk ke tubuh saya sampai saya merasakan setiap buluh dan suling dari alat musik natural dari Tuhan menanggapi kecapi Daud dan kehebatan Raja Salomo dengan syair-syairnya. Lalu saya masuk ke dalam rumah kerja Amsal. Lalu berjalan melalui observatorium para nabi dan saya melihat berbagai ukuran lukisan foto-foto, beberapa diantaranya menunjuk ke arah bintang yang sangat jauh atau sebuah kejadian. Semuanya berpusat pada Satu Bintang bercahaya yang akan terbit sebagai sumber pengampunan dosa. Lalu saya pergi memasuki ruangan Raja-Raja dan mendapat penglihatan dari 4 penjuru Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Kemudian saya masuk ke ruangan surat-menyurat dan saya melihat Petrus, Jakobus, Paulus dan Yudas bukan Yudas Iskariot sedang menuliskan semua pelajaran-pelajaran penting untuk dunia ini. Lalu saya masuk ke pentas-pentas penting Kisah Para Rasul dan melihat Roh Kudus meneguhkan sebuah gereja Kudus. Lalu terus berjalan ke ruang tahta besar dan melihat sebuah pintu pada kaki dari sebuah menara dan saya melihat ke atas. Saya melihat seorang berdiri di situ, bersinar seperti cahaya pagi “Yesus Kristus”, Anak Tunggal Allah dan saya menemukan Dia sebagai sahabat yang paling sejati manusia yang mana tidak ada kesalahan pada diriNya. Alkitab adalah sebuah buku yang sangat menginspirasikan. Akan tetapi, kita tidak cuma mengaguminya, kita harus juga mengerti isinya. Kenyataannya, mayoritas orang di dunia mempunyai berbagai pendapat mengenai Alkitab. Pengertian ayat-ayat Alkitab sangatlah penting karena Alkitab adalah Firman Tuhan. Semakin kita pelajarinya semakin kita mengerti mengapa Alkitab adalah Firman Tuhan. Ada 4 cara yang harus kita perhatikan dalam mempelajari Alkitab Membaca, Mengartikan, Merenungkan dan Mengajarkan. 1. MEMBACA ALKITAB Mempelajari Alkitab di mulai dari membacanya. Banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tetapi belum pernah membaca Alkitab sekalipun. Mereka mungkin membaca buku tentang Alkitab atau tulisan-tulisan yang berbau Alkitab, tetapi mereka sendiri belum pernah membaca Alkitab. Buku dan majalah Kristen adalah bagus untuk melengkapi pengertian kita tentang Alkitab, akan tetapi semuanya itu tidak bisa menggantikan pentingnya membaca Alkitab. a. Membaca Kitab-kitab Perjanjian Lama PL Saya sarankan seorang Kristen harus membaca PL paling sedikitnya sekali dalam setahun. Ada 39 buku dalam PL dan kalau anda membaca sekitar 20 menit perhari, Anda pasti bisa menyelesaikannya paling lama dalam waktu satu tahun. Buku PL aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti dibandingkan bahasa Inggris. Tidak memiliki berbagai macam pengertian kata benda seperti yang digunakan dalam bahasa Yunani. Tidak mengandung banyak teori atau pilosofi dengan berbagai macam arti yang abstrak. Bahasa Latin cukup mudah untuk dipelajari. Buku PL secara umum adalah cerita sejarah yang diselingi oleh hukum-hukum, puisi-puisi dan nubuat-nubuat. Saya sarankan Anda membaca dari kitab Kejadian terus sampai ke kitab Maleakhi, tandakan dengan tanda pensil bagian ayat-ayat yang anda tidak mengerti. Kalau anda melakukan ini, hal yang menarik akan terjadi Sejalan anda membaca, anda akan menghapus sendiri bagian ayat-ayat yang anda baca sebelumnya yang tidak anda mengerti, karena anda pasti akan menemukan jawabannya dibagian bacaan berikut anda. Semakin anda baca PL berulang-ulang, semakin anda menemukan pemahaman yang lebih luas dari pertanyaan-pertanyaan yang anda mungkin miliki dari ayat-ayat bacaan sebelumnya. Apa yang tetap tidak anda pahami, bisa anda bantu mencari jawabannya dengan membaca buku komentari atau buku pendukung Alkitab Perjanjian Lama. Satu hal yang mungkin membingungkan anda adalah bahwa buku PL tidak selalu kronologis atau berurutan waktunya. Untuk mengetahui urut-urutan sejarah PL anda harus menggunakan buku tambahan yang menerangkan urutan tahun dan urutan kejadian buku PL. Ini sangat berguna terutama untuk yang pertama kali membaca buku PL. Yang paling penting adalah anda harus membaca buku PL secara rutin. Anda akan terpesona akan apa yang anda pelajari. Di mana tertulis dalam Roma 154 = Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci Alkitab. b. Membaca Kitab-Kitab Perjanjian Baru PB Saya menyarankan cara yang berbeda membaca PB dari PL. Dan bagaimanapun juga, Saya rasa pedoman utama kita dalam membaca Alkitab adalah Perjanjian Baru Ini bukan berarti PL tidak penting sama sekali. Dalam Kolose 125-26 Rasul Paulus berkata “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firmanNya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya. Rahasia itu adalah Kitab Wahyu dari PB. Dalam Efesus 33-5 Rasul Paulus menjelaskan dirinya sendirilah sebagai pembawa berita rahasia tersebut. PB adalah tulang utama dari pelayanan kerasulannya. Paulus memakai PL untuk menjelaskan, menguraikan, membentangkan dan mendukung PB. PB menyelimuti dan meliputi semua tulisan PL. PB meringkaskan semua isi PL dan mengenalkan kita kepada pemenuhan rencana-rencana Tuhan untuk kebaikan manusia. Jadi anda harus meluangkan waktu lebih banyak dalam belajar PB karena PB juga menerangkan dan melengkapi PL. Juga PB ditulis dalam bahasa Yunani, sebuah bahasa yang sangat kompleks yang menekankan banyak poin-poin abstrak dan tingkat pengertian kata-kata yang berbeda-beda. Oleh karena itu, belajar PB akan menguras lebih banyak sel otak dan kepintaran anda. Pada waktu saya di sekolah Alkitab atau Seminary, saya memutuskan untuk membaca 1 Yohanes setiap hari selama 30 hari berturut-turut. Ini permulaan membaca PB yang menyenangkan karena 1 Yohanes sangat pendek dan isinya cukup gampang dimengerti terutama bagi pembaca PB pertama kali. Di hari pertama saya membaca 5 pasal pertama buku 1 Yohanes. Saya memerlukan 20-30 menit. Saya melakukannya sama setiap hari untuk hari-hari berikutnya. Setelah 7 atau 8 hari anda akan berpendapat….wah ini sangat membosankan….saya rasa saya sudah benar-benar mengerti 1 Yohanes. Ini memang hal yang susah untuk dirasakan. Bacalah terus dan berulang-ulang secara konsisten setiap hari selama 30 hari. Di akhir hari ke-30 saya yakinkan anda akan merasa berbeda tentang pengertian anda akan isi buku 1 Yohanes. Cara ini sering saya pakai pada waktu saya mempersiapkan sebuah kotbah. Saya baca bagian dari Alkitab yang akan saya kotbahkan berulang-ulang secara konsisten sampai otak saya penuh. Lalu saya tulis setiap poin-poin penting dari setiap pasal yang saya baca di kertas-kertas bloknote kecil. Setelah saya lakukan berulang-ulang, akhirnya saya bisa menghafal apa saja poin-poin utama dari setiap pasal. Ini menolong saya mengerti garis-besar arti dari buku-buku PB. Setelah selesai membaca 1 Yohanes, teruslah membaca kitab-kitab yang lebih banyak isinya dalam PB. Mungkin kitab Injil Yohanes adalah pilihan yang bagus karena anda sudah mengetahui gaya penulisan yang sama dengan 1 Yohanes. Bagilah 21 pasal dari kitab Injil Yohanes ini menjadi 3 bagian, baca 7 pasal pertama untuk 30 hari pertama, 7 pasal berikutnya untuk 30 hari berikutnya dan 7 pasal terakhir untuk 30 hari berikutnya. Di akhir 90 hari saya yakin anda sudah menguasai isi buku Injil Yohanes. Sementara itu simpanlah catatan-catatan di bloknote kecil anda tentang semua poin-poin penting atau pertanyaan yang anda catat. Setelah Injil Yohanes, anda bisa membaca buku yang lebih singkat yaitu Filipi, lalu Matius, lalu Kolose, kemudian Kisah Para Rasul. Secara sistematik, dengan menyelang-nyelingkan pembacaan Alkitab anda untuk setiap 30 hari tanpa berhenti, anda akan menyelesaikan seluruh buku PB dalam waktu dua setengah tahun lamanya. Jika anda memang berminat untuk membaca seluruh PB, mungkin sekaligus membaca sambil menghafalkan kunci- kunci atau poin-poin penting setiap bukunya. Anda tidak akan melupakan apa yang anda baca beberapa hari sebelumnya dan anda tidak perlu buku konkordansi atau buku-buku pembantu karena PB secara sistematik akan menjelaskan sendiri semua pertanyaan anda, baik dari bacaan anda sebelum ataupun sesudahnya. Firman Tuhan pasti akan masuk dan melekat ke dalam hidup untuk menjadi bagian dari karakter hidup anda selama anda rajin membacanya dan mengaplikasikannya dan membacanya kembali berulang-ulang. Ini bukan berarti Firman Tuhan bekerja seperti mantera-mantera para dukun dengan kesaktiannya. Firman Tuhan akan mengalir seperti air pembersih ke dalam tubuh anda yang membersihkan segala pikiran-pikiran dan penyakit keduniawian anda dan mengubahnya menjadi pikiran-pikiran rohani yang sehat dan alkitabiah. Dengan menggunakan metode membaca berulang-ulang, saya sarankan anda membaca dengan tertib dan teratur, jangan melompat dari satu buku ke buku yang lain sebelum anda selesai membacanya berulang-ulang atau jangan hilangkan catatan-catatan kecil yang anda tuliskan. Dengan demikian anda bisa mem-visualisasi dengan tepat lokasi dan arti dari ayat-ayat yang anda anggap penting. Akan tetapi, sesekali anda boleh membaca versi-versi penerbit alkitab yang lain supaya anda yakin apa yang anda baca adalah kebenaran Firman Tuhan, bukan tulisan manusia. Dengan metode mengulang ini saya juga yakin anda bisa menambah dengan drastis pengertian anda akan Firman Tuhan. Itu karena Alkitab adalah buku Firman Tuhan, jadi hanya Alkitab sendiri yang bisa menjelaskan Firman Tuhan. Tuhan tidak berfirman untuk membingungkan kita. Dia menginginkan kita dekat dan mengerti perkataanNya seperti kita sedang membaca surat cintaNya. Akan tetapi gangguan akan selalu ada, misalnya banyak orang berkata “Jangan baca buku Wahyu, itu susah dimengerti, atau Hati-hati kalau membaca buku ini atau itu, isinya agak membingungkan atau aneh”. Janganlah anda goyah dan menyerah dengan komentar-komentar sejenis. Tuhan dengan jelas mau Kita membaca FirmanNya. Memang ada kitab tertentu membutuhkan referensi kitab lain dalam Alkitab untuk lebih menjelaskan makna dan artinya. Kitab Wahyu mengatakan” Diberkatilah mereka yang membaca dan mendengarkan perkataan-perkataan dari kitab ini”. Artinya anda harus jeli dan cermat pada waktu membaca kitab Wahyu karena kalau anda baca bersamaan dengan buku PL Daniel, Yesaya dan Yezekiel, maka kitab Wahyu akan lebih mudah dimengerti. Semuanya akan lebih bermakna untuk kehidupan anda pada waktu anda berkomitmen untuk meluangkan waktu dan kebiasaan rutin membaca Firman Tuhan baik dari PB maupun PL secara konsisten. 2. MENG-ARTIKAN ALKITAB Setelah membaca alkitab dan mengetahui apa yang Firman Tuhan katakan, langkah berikutnya adalah belajar mengetahui apa arti perkataan Firman Tuhan ini. Anda baru akan bisa mengaplikasikan Firman Tuhan dalam hidup anda untuk memuliakan Tuhan jika anda bisa dengan benar mengerti perkataan Firman Tuhan. Nehemia menulis hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Lalu hari pertama bulan yang ketujuh itu Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaat, baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat Israel mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. Lalu Ezra memuji Tuhan, dan semua orang menyambut dengan “Amin, amin! Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. lalu orang-orang lewi mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya. Bagian-bagian dari pada kitab itu, yaitu Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan tersebut mudah dimengerti. Inilah proses yang benar untuk mengerti ayat-ayat Alkitab. Dalam 1 Timotius 413 Rasul Paulus berkata “… bertekunlah dalam membaca kitab-kitab suci, dalam membangun mengaplikasikan kitab suci dan dalam mengajar meng-interpretasikan atau mengartikan kitab suci. 2 Timotius 215-16 berkata “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.” Sebagai contoh ada beberapa orang mengajarkan bahwa karena para nabi dan ahli taurat melakukan poligami maka kita juga boleh berpoligami. Pengajaran-pengajaran sesat seperti ini akan diterima kalau seseorang atau sekelompok orang tidak mengerti apa yang yang sebenarnya Alkitab katakan dan sering kali mereka tidak melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada waktu itu. Hal-hal yang harus dihindari a. Jangan Berkomentar Tanpa Menelusuri Terlebih Dahulu Kebenarannya. Janganlah kita sekali-kali mengartikan Alkitab hanya berdasarkan pada apa yang kita pikirkan atau dengarkan tanpa melihat latar belakang ayat-ayat tersebut. Jangan mencoba mencari-cari ayat Alkitab yang cocok untuk pengertian kita yang salah. Saya tau jika saya mencoba mempersiapkan sebuah khotbah dan cari ayat-ayat Alkitab untuk dicocok-cocokan dengan kotbah saya, maka biasanya saya memaksa Alkitab untuk mengikuti keinginan kotbah saya tanpa memperdulikan kebenarannya. Akan tetapi jika saya mencoba mengambil ayat-ayat Alkitab lalu menyesuaikannya dengan kotbah saya, maka pesan ayat-ayat tersebut yang sebenarnya kebenaran Alkitab akan menyertai pemikiran dan kotbah saya. Jadi jangan membuat Alkitab mengikuti arah khotbah anda, tetapi buatlah khotbah anda mengikuti arahan Alkitab. Dalam 2 Korintus 217, Rasul Paulus berkata “Kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Tuhan…” Bahasa Inggrisnya ….we are not as so many, peddling the word of God. Kata “Peddling” dalam bahasa Yunani adalah “Kapeleuo” yang artinya menjual sesuatu dengan curang atau licik atau akal yang tidak sehat. Kita tidak boleh memakai Alkitab untuk membenarkan pemikiran-pemikiran kita yang keliru. Berhati-hatilah untuk tidak menafsirkan ayat-ayat Alkitab ke luar dari arti yang sebenarnya. b. Hindari Pengajaran yang Tidak Mendalam, Yang hanya pada Permukaannya saja. Secara tidak beruntung banyak sesi atau kelas pendalaman Alkitab berisi tidak lain dari pada “Kata-kata seseorang”. Mereka sebenarnya adalah kumpulan orang-orang yang tidak perduli Alkitab, banyak dari mereka hanya berkumpul memberi tahu satu sama lain bahwa betapa susahnya mempelajari Alkitab. Untuk bisa berhasil dalam pendalaman Alkitab, peserta seharusnya mempelajari terlebih dulu ayat-ayat yang akan dibicarakan atau didiskusikan. Sesudah itu baru bersama-sama secara pintar dan cermat mendiskusikannya dan mengapplikasikannya. Meng-interpretasikan Alkitab memerlukan waktu yang cukup banyak. Jangan percaya akan cara yang gampang dan singkat atau cukup dengan mendengarkan orang lain saja. Bacalah Alkitab dengan cermat dan pahamilah baik-baik dengan tujuan mencari arti yang sebenarnya. Firman Tuhan itu sempurna dan jelas, tidak membingungkan atau samar-samar. Dan tentunya, Tuhan memberikan kepada setiap orang percaya kemampuan untuk mengartikan atau meng-interpretasikan ayat-ayat Alkitab, asalkan ia sungguh-sungguh mempelajarinya dengan metode yang benar. c. Jangan Mengalegorikan/mengarti-rohanikan Ayat-Ayat Alkitab. Kotbah saya yang pertama sangat jelek. Saya mengambil kata-kata dari Matius 28, “Malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya…” Lalu saya memberikan judul khotbah saya “Gulingkanlah batu-batu dalam kehidupanmu”. Saya berkotbah tentang batu keraguan, batu ketakutan dan batu kemarahan. Keraguan, ketakutan dan kemarahan memang merupakan topik yang resmi dan menarik pada saat itu, tetapi topik-topik ini tidak ada hubungannya dengan malaikat menggulingkan batu di Matius 28. Kalau saya berkhotbah seperti ini, saya pikir saya tidak perlu memakai ayat-ayat Alkitab, saya bisa memamakai kitab-kitab agama lain. Saya yakin merekapun memiliki ayat-ayat yang menceritakan keraguan, ketakutan dan kemarahan. Khotbah pertama saya ini boleh dikatakan khotbah dengan mata sebelah, asal menyenangkan hati orang tetapi tidak menyenangkan hati Tuhan. Oleh karena itu, di gereja-gereja sekarang ini, banyak gembala-gembala pengkhotbah Tuhan yang kehilangan domba-dombanya. Orang semakin jauh dari kebenaran dan mungkin mereka sudah tidak bisa tertolong lagi. Banyak penginjil atau pengkotbah yang memakai ayat-ayat Perjanjian Lama untuk melakukan hal-hal demikian seperti kotbah saya yang pertama. Mereka seperti pembaca dongeng dengan pesan-pesan tersembunyi. Janganlah merohanikan ayat-ayat Alkitab, tetapi hormati dan pakailah Firman Tuhan untuk merohanikan anda. Jurang-jurang dan celah-celah yang harus dijembatani a. BAHASA. Anda berbahasa Indonesia, akan tetapi banyak konkordansi dari bahasa lain dan penulisan Alkitab aslinya dalam bahasa Yunani, Latin dan Aramaic. Banyak Terjemahan-terjemahan Alkitab yang sangat baik, akan tetapi tidak ada satu terjemahanpun yang bisa secara komplit membawa maksud yang sama dengan penulisan bahasa aslinya. Sebagai contoh, kita lihat 1 Korintus 41 berkata “Demikianlah hendaknya orang memandang kami sebagai hamba-hamba Kristus…” Kata hamba-hamba Kristus ini dalam bahasa Indonesia adalah sebagai hamba Tuhan atau para penginjil. Akan tetapi menurut bahasa aslinya “huperetes” artinya budak kotor katagori tingkat tiga tingkat rendah. Jadi Paulus berkata bahwa dia bukan orang yang terhormat di mata Tuhan. Kita harus selalu berhati-hati tentang penulisan dan gaya bahasa ayat-ayat Alkitab. Kalau ada keraguan, haruslah kita melihat balik ke bahasa aslinya. Beberapa buku seperti An Expository Dictionary of New Testament yang dikarang oleh W. E. Vine, sangat membantu bagi anda yang tidak bisa mengerti atau membaca bahasa Yunani, Latin atau Aramaic. Dengan menjembatani perbedaan arti dan penggunaan kata dalam bahasa akan membantu anda untuk lebih tepat mengerti arti perkataan Firman Tuhan dalam hidup anda. b. TRADISI. Beberapa bagian Alkitab telah ditulis kurang dari 4000 tahun yang lalu. Tentunya keadaan saat itu sangat berbeda dengan sekarang ini. Kalau anda tidak mengerti tradisi yang berlangsung pada saat itu, kemungkinan besar anda akan salah paham atau salah menafsirkn ayat-ayat tersebut. Yohanes 11 berkata “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Mengapa Yohanes tidak dengan simple berkata “Pada mulanya adalah Yesus?” Dengan mempelajari tradisi pada waktu itu, anda akan menemukan arti “Firman” yang bahasa Yunaninya “Ho logos”. Bagi bangsa Yunani kata ini memiliki sebuah filosofi yang melambangkan total tenaga kosmik yang memulai segala-galanya. Kata ini adalah expresi pribadinya Tuhan. Yohanes menerangkan tentang Yesus sebagai pribadi lain dari Ketuhanan Agama Kristen. Begitu juga dengan tradisi orang-orang Farisi, Saduki dan beberapa tradisi Yahudi. Kalau anda tidak memahami gaya hidup dan tradisi mereka, anda akan kesulitan mengerti injil Matius. Kalau anda tidak mengerti Gnosticism, anda akan tidak mengerti buku Kolose. Buku The Life and Times of Jesus the Messiah yang dikarang oleh Alfred Edersheim, 1974 memuat banyak artikel tentang tradisi-tradisi dalam penulisan Alkitab. c. GEOGRAFI. Banyak macam geografi ditulis dalam Alkitab. Contohnya “turun ke Yeriko dan naik ke Yerusalem”. Dalam 1 Tesalonika 18 kita baca “Firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah …”. Dari bagian ayat ini, kita bisa mengetahui bahwa Rasul Paulus baru saja mengunjungi Tesalonika. Dengan mengetahui geografi dari daerah-daerah yang dikunjungi Rasul Paulus, kita bisa mengetahui bagaimana penyebaran Firman Tuhan terjadi dengan sangat cepat. Jalan Utama yang menghubungkan Barat dan Timur persis melewati tengah-tengah Tesalonika. Anda bisa melihat bahwa mengenal geografi di Alkitab dapat memperdalam pengertian kita tentang ayat-ayat Alkitab itu sendiri. Cobalah cari Atlas Alkitab yang di buat oleh Barry J. Beitzel, 1985 di cetak oleh Moody, Chicago. d. SEJARAH. Mengetahui latar belakang sejarah jelas akan menambah wawasan kita untuk menginterpretasikan Firman Tuhan. Dalam Injil Yohanes, kunci untuk mengerti komunikasi antara Pilatus dan Yesus adalah menyelidiki apa yang terjadi sebelumnya. Pada waktu Pilatus ditugaskan ke Yudea, Dia menekankan dan memaksa orang Yahudi untuk menerima penyembahan berhala dan meng-Tuhan-kan Kaisar. Ada beberapa kejadian menunjukkan bahwa Roma di bawah pimpinan Pilatus bukanlah suatu tempat yang damai dan tentram dan rakyat Roma tidak menyukai kepemimpinan Pilatus. Karena Pilatus takut akan pemberontakan orang Yahudi maka ia memilih untuk menyalibkan Yesus. Pilatus harus melakukan ini karena dia sendiri sedang terjepit dan di ambang ancaman pencopotan jabatan oleh Kaisar Romawi. Buku The Zondervan Pictorial Encyclopedia of the Bible yang dicetak oleh Zondervan, 1976 adalah sumber yang sangat berguna untuk mengenal latar belakang sejarah-sejarah dalam Alkitab. Langkah-langkah yang harus diikuti 1. Artikan Alkitab Secara Literal / Harfiah Artikanlah apa arti kata-kata Firman Tuhan secara harfiah atau arti sebenarnya sebagaimana bahasa sehari-hari tanpa menafsirkan secara kiasan. Walaupun simbol-simbol, kiasan-kiasan, cara-menulis dan logat bahasa terlihat dalam penulisan Alkitab, semuanya pasti ditulis dengan jelas terhadap makna isi-nya. Pada waktu anda mempelajari peperangan akhir zaman di buku Zakaria, Daniel, Yezekiel, Yesaya dan Wahyu, anda akan menemukan adanya makhluk ganas, aneh dan semua penglihatan yang tidak pernah ada di dunia sekarang ini. Anggaplah hal seperti itu adalah simbol-simbol yang menegaskan dan mendukung arti dan keadaan ril atau yang sesungguhnya. Artikanlah Alkitab dengan normal dan logika umum, karena kalau tidak, anda akan menemukan banyak hal dan proses yang kelihatan tidak natural, tidak normal dan tidak masuk diakal. Sebagai contoh, beberapa ahli taurat dan ahli agama menggunakan ilmu gematria yaitu ilmu yang menumerisasi segala sesuatu ke dalam huruf-huruf yunani untuk mengartikan Firman Tuhan. Mereka berkata bahwa huruf-huruf mati dalam nama Abraham—b, r, h, m—jika dijumlahkan menghasilkan jumlah angka 318. Oleh karena itu, pada waktu anda melihat kata Abraham itu berarti dia mempunyai 318 budak! TIDAK, TIDAK DEMIKIAN. Abraham artinya orang yang namanya Abraham, bukan orang yang mempunyai 318 budak. 2. Ketahuilah Konteksnya. Alkitab harus dipelajari dengan mengenal kejadian sejarah pada waktu penulisannya. Apa maksud, arti dan kepada siapa kata-kata tersebut dikatakan atau ditujukan. Anda juga harus mempelajari bagaimana jika anda dalam keadaan pada zaman tersebut. Bagaimana pesan kata-katanya berhubungan dengan kata-kata lain dalam ayat atau bagian pesan yang sama. 3. Analisa Bentuk Atau Struktur Kalimat. Di sekolah kita belajar bagaimana kita menggambarkan sebuah kalimat—dengan mengenal kata bendanya, kata kerjanya, kata depan atau perangkai dan beberapa analisa lain yang bisa membantu mengerti apa arti kalimat tersebut sebenarnya. Coba kita applikasikan apa arti penulisan Matius 2819-20 “Karna itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu…”. Kalimat Pergi, Jadikan semua bangsa, Baptislah dan Ajarkanlah adalah kalimat bentuk Partisipel, yang mempengaruhi arti kata kerja utama. MENJADIKAN semua bangsa murid-murid Kristus adalah menyangkut tugas-tugas seperti menghampiri, mengenal, membaptis dan mengajar. Anda harus menyelidiki tata-bahasa setiap kalimat untuk bisa dengan tepat mengartikan dan mengerti serangkaian kalimat-kalimat. 4. Bandingkan Tafsiran Anda Dengan Keseluruhan Alkitab. Pelaksanaan prinsip interpretasi ini dinamakan “Analogia Scriptura” yang artinya Semua dan Setiap kata dalam Alkitab adalah saling mendukung. Satu bagian dari Alkitab tidak pernah mengajarkan sesuatu yang berbeda atau kontradiksi dengan bagian lainnya. Sebagai contoh pada waktu anda membaca 1 Korintus 1529, yang mana berbicara tentang pembaptisan orang yang sudah mati. Yang mana kita tahu bahwa sangatlah tidak mungkin untuk menarik balik orang yang sudah di neraka dan memindahkannya ke surga dengan membaptis orang tersebut. Ini sangat berlawanan dengan pengajaran yang jelas tentang keselamatan yang hanya oleh kasih karunia melalui iman kita kepada Yesus Kristus. 5. Carilah Prinsip-Prinsip Yang Bisa Diterapkan. Bacalah setiap kalimat berulang-ulang dan temukanlah apa prinsip rohani yang sedang dibicarakan yang bisa digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda bisa mendapatkan prinsip-prinsip ini hanya jika anda secara literal atau secara harfiah menafsirkan pesan-pesan setiap ayat atau pasal atau buku dalam Alkitab dengan menganalisa penggunaan dan kata-katanya dan mereferensikannya dengan bagian lain dari Alkitab lalu membandingkannya dengan sifat-sifat penulisan Alkitab secara keseluruhan yang saling mendukung dan tidak saling bertentangan atau kontradiksi. 3. MERENUNGKAN ALKITAB Janganlah tergesa-gesa dalam mepelajari Firman Tuhan. Ini bukan berarti anda harus membaca sedikit demi sedikit. Anda bisa atau boleh membacanya dengan cepat, akan tetapi pada waktu anda mengartikannya untuk kehidupan rohani anda, anda harus sangat berhati-hati dan cermat dalam mengenal segala aspek penulisan dan penulisnya. Ulangan 6 misalnya dalam versi bahasa Inggrisnya berkata “These words…shall be on your heart. You shall teach them diligently to your sons dan shall talk of them when you sit in your house and when you walk by the way and when you lie down and when you rise up” yang artinya adalah perkataan-perkataan ini……seharusnya ada dalam hatimu. Haruslah engkau mengajarkannya secara cermat pintar dan disiplin kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Dengan kata lain, Perkataan atau Firman Tuhan harusnyalah memenuhi pikiranmu setiap waktu jika anda secara konsisten membacanya dari Perjanjian Lama dan secara berulang-ulang membaca buku Perjanjian Baru. Lakukanlah ini dan Firman Tuhan akan melekat dalam pikiranmu setiap saat. Meditasi atau perenungan adalah proses yang membentuk bagian-bagian dari ayat-ayat Alkitab menjadi sebuah konsep besar dan menyeluruh tentang kebenaran Firman Tuhan. Ini adalah salah satu cara untuk memikirkan dalam-dalam dan membayangkan posisi kehidupan anda dalam penerapan Firman Tuhan. Meditasi—dalam dunia kerohanian—adalah sebuah perenungan, sebuah pikiran yang cerdas yang bisa memperjelas proses pemikiran kita pada suatu subjek. Mazmur 11-2 berkata “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang keksukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 4. MENGAJARKAN ALKITAB Saya menemukan bahwa cara yang paling baik untuk mengingat akan sesuatu adalah dengan memberikan sesuatu tersebut dengan cuma-cuma kepada orang lain. Alasannya adalah karena satu-satunya jalan yang paling efektif untuk menerangkan sebuah subjek adalah jika anda sendiri telah mengetahui subjek tersebut secara menyeluruh. Sebagai seorang guru, anda dituntut untuk memahami subjek anda 100%. Carilah seorang yang anda kenal dengan keinginan untuk mempelajari Firman Tuhan. Akan tetapi orang tersebut mengetahui Firman Tuhan lebih sedikit dari pada anda. Ajarkanlah dia apa yang anda tahu tentang Firman Tuhan. Dengan cara ini anda telah mengisi hatinya dengan Firman Tuhan, dan dengan otomatis bagian Firman Tuhan tersebut juga akan mengisi hati dan pertumbuhan rohani anda. Saya percaya bahwa motivasi terbesar dalam mempelajari Alkitab adalah mengajarkannya kepada orang lain, karena disitulah kita akan menemukan kekurangan-kekurangan, dan kesalahpahaman-kesalahpahaman. Oleh karena hal tersebut maka kita akan tumbuh dan berbuah. Kalau saya tidak mengajarkannya kepada orang lain, maka iman saya tidak pernah akan menghasilkan buah yang menyenangkan hati Tuhan. Kesimpulan Secara singkat dan praktis, kita telah melihat bagaimana cara belajar Alkitab secara bertahap, yaitu membacanya, meng-arti-kannya, merenungkan dan mengajarkannya. Tantangan saya untuk anda adalah buatlah komitment menggunakan cara ini untuk seumur hidup anda. Dengan begitu apakah anda akan bisa mengetahui semua isi Alkitab dengan sempurna? Tentu saja tidak. Paling tidak apa yang Tuhan kehendaki untuk kita ketahui, dapat kita ketahui dengan benar. Ingatlah Ul. 2929 yang berkata “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita…..”. Kita hanya bisa mengupas pemikiran Tuhan di mana yang Tuhan kehendaki dari kita adalah mengenalnya lewat FirmanNya. Tujuan kita mempelajari FirmanNya tidaklah untuk mendapatkan sesuatu kekuatan jasmani atau kesombongan seperti yang ditulis Rasul Paulus dalam 1 Kor. 81 “Pengetahuan….membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun”. Tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk mengenal Tuhan dan untuk mengenal Tuhan memerlukan kerendahan hati. By Dr. John MacArthur. Dr. John MacArthur adalah salah satu teolog yang paling disegani di dunia karena ketegasannya dalam mengungkapkan kebenaran dan kedalamannya dalam memahami kebenaran Alkitab. Ia adalah seorang gembala jemaat di Grace Community Church, Sun Valley, California, Amerika Serikat. Presiden dari The Master’s College and Seminary, dan pembicara terkemuka dalam konfrensi besar dan seminar yang dihadiri puluhan ribu pemimpin-pemimpin gereja. Ia juga adalah seorang penulis buku-buku rohani yang memenangkan banyak penghargaan dan best-seller, antara lain The Gospel According to Jesus in 1988, John has written nearly 400 books and study guides, including Our Sufficiency in Christ, Strange Fire, Ashamed of the Gospel, The Murder of Jesus, A Tale of Two Sons, Twelve Ordinary Men, The Truth War, The Jesus You Can’t Ignore, Slave, One Perfect Life, and The MacArthur New Testament Commentary series. John’s titles have been translated into more than two dozen languages. The MacArthur Study Bible, the cornerstone resource of his ministry, is available in English NKJ, NAS, and ESV, Spanish, Russian, German, French, Portuguese, Italian, and Arabic with a Chinese translation underway. Diterjemahkan oleh Bp. Hendra Wijaya, Ialahyang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. - Kolose 1:18. Pada ayat di atas, tertulis kata "jemaat", yang tak lain adalah gereja. Gereja digambarkan seperti tubuh yang memiliki kepala. Tubuh itu adalah jemaat, dan Yesus adalah kepala bagi tubuh tersebut.

70 Kelas VI SD Ternyata tidak benar. Sparing itu adalah proses nan terjadi sejak lahir sampai mati, alias istilah n domestik bahasa Inggris menyebutnya “from womb to tomb,” artinya “sejak dari rahim ibu mencapai kas dapur bumiliang kubur.” Dengan demikian, proses belajar terjadi sepanjang vitalitas. Tidak ada introduksi cak jongkok dan tidak ada pengenalan tersisa untuk belajar. Selama ini, kamu mungkin berpikir bahwa berlatih itu setimpal dengan bersekolah, atau sekelas sama dengan banyak orang lainnya belajar hanya boleh dilakukan di sekolah. Benarkah demikian? Tentu bukan. Belajar dapat dilakukan kapan hanya, di mana saja, dan dengan apa saja. Sparing bukanlah sekadar menulis dan membaca, cuma sekali lagi memberi makna atas apa yang dilihat, direncanakan, dan dilakukan. Artinya, dengan sedemikian itu kamu tahu bahwa dahulu aktivitas atau keadaan apapun kita boleh belajar dan memuliakan Tuhan. Karena kita tahu, sparing berarti kita menggunakan akal geladak, pikiran, pikiran, kemauan atau kehendak nan Tuhan anugerahkan kepada kita bakal kita pakai secara bijaksana, dahulu mengusahakan spirit yang lebih baik. Tahukah kamu segala yang membedakan manusia dari khalayak hidup enggak yang Allah ciptakan? Individu mempunyai akal pikiran yang dapat dikembangkan. Cucu adam lainnya enggak memiliki jalan angan-angan. Akal dan pikiran manusia merupakan karunia Tuhan yang harus dikembangkan cak agar bisa berguna bagi basyar bukan demi kebaikan dan kebahagiaan hidup manusia dan ciptaan Allah yang lainnya. Ketika akal dan manah basyar berkembang, khalayak bisa menjalani hidup ini dengan baik dan manusia dapat menjadi bahagia. Coba kamu bayangkan sekiranya makhluk bukan dapat membaca dan batik. Apa yang akan terjadi pada dirinya? Atau bagaimana bila ada seseorang yang tidak bisa berkira-kira? Tentu orang tersebut akan mengalami bervariasi kesulitan. Keseleo satu mandu untuk mengembangkan akal dan pikiran yang telah Tuhan berikan merupakan dengan sparing. Belajar adalah satu kejadian yang Allah mau kita lakukan. Dengan berlatih, kita boleh menjadi pandai dan mengetahui banyak kejadian. Dengan belajar kita memuliakan Almalik, karena mutakadim memperalat akal dan pikiran nan Halikuljabbar berikan secara baik dan bertanggungjawab. Karena itulah, dengan giat belajar dan disiplin dalam mengerjakan tugas serta aktif dalam berkreasi di sekolah kita bisa menyatakan syukur kita kepada Tuhan dan menghormati Tuhan. Bila koteng dokter memiliki pengetahuan bikin meracik pembeli-obatan sehingga bisa mengobati suatu penyakit, maka ilmunya merupakan untuk kebaikan bani adam. Bila seorang tukang di satah pertanian menemukan prinsip menanam dan ki menggarap padi dengan lebih baik, ilmunya bisa menolong para pembajak menghasilkan penuaian yang kian baik. Atau, bila kita tukang privat mata tutorial matematika, kita bisa membantu dan menolong p versus-teman kita yang membutuhkan uluran tangan. 71 Pendidikan Agama Kristen dan Akhlak Dengan demikian, setiap aji-aji dan kepandaian nan Tuhan beri boleh kita bagikan juga kepada turunan bukan. Guna-guna kita harus mendatangkan manfaat dan kebaikan untuk banyak orang. Hobatan kita harus kita bagikan semoga menjadi berkat bakal banyak bani adam. Dengan demikian, kita menggunakan ilmu kita untuk mengagungkan Tuhan. Detik sparing pula kita berguna semenjana berlega hati atas sejumlah hal, antara tak 1. Kesempatan belajar. Kita bersyukur memiliki kesempatan cak bagi bersekolah. Bukan semua anak n kepunyaan kesempatan bersekolah. Suka-suka momongan nan bukan bisa sekolah karena orangtuanya tak punya uang lakukan menyekolahkan mereka. Ada lagi momongan yang ngilu dan harus dirawat sehingga ia enggak bisa merasakan senangnya belajar dan bersekolah. 2. Sosok-basyar yang Tuhan berikan di seputar kita. Dengan belajar, kita pun bersyukur untuk hawa, teman, orangtua, tambahan pula pegawai yang ada di sekolah kita yang telah menunjang kita dalam belajar. E. Menghayati Belajar dalam Vitalitas Orang Beriman 1. Tuliskanlah pemahamanmu akan halnya belajar berdasarkan Amsal 11-7 2. Bagaimanakah cara sparing yang dikehendaki Tuhan dalam hidupmu? Buatlah daftarnya Mandu Belajar yang Tuhan Kehendaki Cara Belajar yang Tidak Tuhan Kehendaki 72 Papan bawah VI SD 3. Temukanlah dampak perkembangan aji-aji pengetahuan nan mengagungkan Yang mahakuasa dan tidak memuliakan Yang mahakuasa. Perkembangan Mantra Informasi nan Memuliakan Tuhan Tanggapanmu Perkembangan ataupun Penyalahgunaan Ilmu Maklumat yang Bukan Memuliakan Halikuljabbar Tanggapanmu Penemuan peminta- obatan cak bagi mengobati turunan nyeri Nuklir bagi perang Source

  1. ኤ иклε
  2. Չочеዬ агизα аሄу
  3. Уታէщէπըж ቿрιսኮпоፅጀк
    1. Ашаጿоκоሙ ሄубрυፏθда ռጢз
    2. Ушийэչθζα зебрቶֆωс αз дрጠֆ
    3. Ф եጆуклը
  4. Аг ութоւ
Apayang Engkau Kehendaki, Tuhan? April 29, 2022. 40. Rate this post. "SAYA mengambil engkau menjadi istri/suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai

Cara Belajar Yang Tuhan Kehendaki. Terdapat banyak cara yang berbeda untuk memuliakan tuhan, tergantung dari latar belakang dan gaya hidup anda. Namun masalahnya adalah bagaimana dengan perintah positip dari tuhan. Cara Belajar Yang Tuhan Kehendaki Berkas Sekolah from Persoalannya adalah pekerjaan baik itu ada banyak pilihannya. Jadi, manusia hanya bisa belajar satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu konsentrasinya akan buyar. Sebagai seorang kristen, hati selalu tenang dan mendekat kepada tuhan di hadapan tuhan, ini adalah cara untuk membangun hubungan normal kita dengan tuhan. Lihat Halaman Ini Dalam Bahasa Saudara, anda harus ingat, bahwa anda belajar alkitab tentunya dengan tujuan untuk mengetahui pesan firman tuhan, mengetahui apa yang tuhan kehendaki dalam hidup anda dan bagaimana seharusnya anda hidup sebagai orang beriman. Untuk mengenal kebenaran yang benar sesuai dengan apa yang tuhan kehendaki maka setiap kita harus masuk dalam proses belajar kebenaran dengan tekun setiap hari. Tempat yang nyaman tidak harus luas tapi tempat yang nyaman adalah tempat yang. Pahami Sabda Tuhan Agar Anda Bisa Hidup Untuk Yesus. Hidup dunia yang tidak mungkin berjalan seiring dengan gaya hidup kita yang baru yaitu gaya hidup yang sama seperti tuhan yesus. Namun akan lebih baik jika anda melakukannya dengan rendah hati, tidak terlihat ketika melayani sesama, menjadi dermawan dan hidup sehati. Belajarlah di tempat yang nyaman. Cara Belajar Yang Tuhan Kehendaki Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 71 3. Bagaimanakah cara belajar yang dikehendaki tuhan dalam hidupmu? Temukanlah dampak perkembangan ilmu pengetahuan yang memuliakan tuhan dan tidak memuliakan tuhan. Ada pekerjaan dokter, pekerjaan pengusaha, bekerja di sebagai karyawan, sebagai guru, dll. Namun Masalahnya Adalah Bagaimana Dengan Perintah Positip Dari Tuhan. Tidak, karena pesan allah untuk manusia ada dalam alkitab. Lalu yang mana yang tuhan. Temukanlah dampak perkembangan ilmu pengetahuan yang memuliakan tuhan dan tidak memuliakan tuhan. Agar Belajar Lebih Efektif Dan Cepat Diterima Oleh Otak, Sebaiknya Kegiatan Belajar Dilakukan Di Tempat Yang Nyaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu hal selama 15 menit saja. Menunjukan sikap belajar yang memuliakan tuhan 4. Setelah itu tuhan tidak pernah memakai cara ini lagi.

Carabelajar yang tuhan kehendaki - 38180936 Christhopercollombus Christhopercollombus 05.02.2021 SBMPTN Sekolah Menengah Atas terjawab Cara belajar yang tuhan kehendaki 1 Lihat jawaban Iklan Iklan bintanghatiputri bintanghatiputri Jawaban:-sebelum belajar sebaiknya membaca doa terlebih dahulu menurut agama nya masing²
Dalamkitab 2 Raja-raja 24:11-12, kita juga boleh melihat, ketika raja Yoyakhin mau berserah dan taat kepada perintah Tuhan, Tuhan membuat hidupnya penuh dengan divine backing yang membuat hidupnya penuh dengan anugrah melimpah (2 Raja-raja 25:27-30). Bertolak belakang dengan raja Zedekia yang berakhir mengenaskan karena menolak untuk taat
.
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/113
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/65
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/253
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/19
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/220
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/263
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/5
  • lc5u8jcpk2.pages.dev/333
  • cara belajar yang tuhan kehendaki